ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI


Arsitektur Tradisional Bali merupakan suatu karya arsitektur yang lahir dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik. Seperti rumah adat, tempat suci (tempat pemujaan yang disebut pura), balai pertemuan, dan lain-lain. Lahirnya berbagai perwujudan fisik juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keadaan geografi, budaya, adat-istiadat, dan sosial ekonomi masyarakat.

Ditinjau dari aspek geografi terdapatlah Arsitektur Tradisional Bali dataran tinggi (daerah pegunungan) dan Arsitektur Tradisional Bali dataran rendah. Untuk daerah dataran tinggi pada umunya bangunannya kecil-kecil dan tertutup untuk menyesuaikan keadaan lingkungannya yang cenderung dingin. Tinggi dinding relatif pendek untuk menghindari sirkulasi udara yang terlalu sering. Satu bangunan bisa digunakan untuk berbagai aktifitas mulai aktifitas sehari-hari seperti tidur, memasak dan untuk hari-hari tertentu juga digunakan untuk upacara. Luas dan bentuk pekarangan relatif sempit dan tidak beraturan disesuaikan dengan topografi tempat tinggalnya.

Untuk daerah dataran rendah, pekarangannya relatif luas dan datar sehingga bisa menampung beberapa massa dengan pola komunikatif, umumnya berdinding terbuka, yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Seperti bale daja untuk ruang tidur dan menerima tamu penting, bale dauh untuk ruang tidur dan menerima tamu dari kalangan biasa, bale dangin untuk upacara, dapur untuk memasak, jineng untuk lumbung padi, dan tempat suci untuk pemujaan. Untuk keluarga raja dan brahmana pekarangnnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu jaba sisi (pekarangan depan), jaba tengah (pekarangan tengah) dan jero (pekarangan untuk tempat tinggal). Bahan bangungan juga mencerminkan status sosial pemiliknya. Masyarakat biasa menggunakan popolan (speci yang terbuat dari lumpur tanah liat) untuk dinding bangunan, sedangkan golongan raja dan brahmana menggunakan tumpukan bata-bata.

Untuk tempat suci/tempat pemujaan baik milik satu keluarga maupun milik suatu kumpulan kekerabatan menggunakan bahan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing keluarga. Seperti untuk bahan atap menggunakan ijuk bagi yang ekonominya mampu sedangkan bagi yang ekonominya kurang mampu bisa menggunakan alang-alang atau genteng.


Dalam proses pembangunan, diawali dengan pengukuran tapak yang disebut dengan nyikut karang. Dilanjutkan dengan caru pengeruak karang yaitu ritual persembahan kurban dan mohon izin untuk membangun. Setelah izin didapat barulah dilakukan peletakan batu pertama yang disebut nasarin. Ini bertujuan untuk mohon kekuatan pada ibu pertiwi agar kelak bangunan menjadi kuat dan kokoh. Untuk pekerjanya termasuk ahli bangunanya dilakukan upacara prayascita untuk memohon bimbingan dan keselamatan dalam bekerja. Jika semua ritual sudah dilaksanakan barulah pembangunan dimulai. Setelah bangunan berdiri dan sebelum digunakan dilakukan upacara syukuran yang disebut melaspas dan pengurip. Ini bertujuan membersihkan bangunan dari energi-energi negatif dan menghidupkan aura bangunan tersebut.

Masyarakat Bali selalu mengawali dan mengakhiri suatu pembangunan dengan upacara atau ritual. Semua ritual tersebut pada intinya bertujuan memberi kharisma pada bangunan yang akan dibangun dan untuk menjaga keselarasan hubungan manusia dengan Penciptanya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya.

Dalam perkembangannya Arsitektur Tradisional Bali mengalami perkembangan dan pergeseran fungsi yang berpengaruh pada bentuk, struktur, konstruksi, bahan dan cerminan sosial pemiliknya. Seperti wantilan yang dulunya untuk balai pertemuan dan kegiatan adat mengalami perkembangan fungsi yaitu sebagai pendidikan Taman Kanak-kanak, tempat usaha, arena olah raga, dan lain-lain. Kemajuan pariwisata juga berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Bali sehingga sekarang sulit dibedakan mana puri dan rumah masyarakat biasa. Karena masyarakat biasa yang ekonominya sudah mapan tidak ada larangan membangun tempat tinggal layaknya sebuah puri. Begitu juga puri yang dulunya merupakan tempat tinggal raja dan keluarganya yang mana penjagaannya sangat ketat dan penuh aturan sekarang ada yang difungsikan sebagai tempat kunjungan wisatawan, justru keluarga puri yang keluar mencari tempat tinggal yang baru.

Pesatnya perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri juga berpengaruh pada Arsitektur Tradisional Bali. Walau arsitektur tradisional yang selalu didasari atas tradisi juga mengalami perkembangan dan selalu mengikuti perkembangan zaman.


Sumber:http://aryaoka.wordpress.com/arsitektur

Sumber Terkait:adamadhava.mpdconsultant.com

Category: 0 komentar

Kosala Kosali Bangunan Bali

Sejak kapan sebenarnya panduan arsitektur kosala-kosali mulai dipakai di BAli? Tidak satu sumberpun ada menyebutkan dengan gamblang masa permulaan dipergunakannya asta kosala-kosali di BAli. kalo menilik sejarah, kemungkinan besar, kosala-kosali dipergunakan setelah datangnya gelombang pendatang dari jawa secar besar-besaran ke Bali. dimulai pada permulaan abad ke 14 dan kemudian kedatangan atau eksodus secara besar-besaran sekitar abad 16- abad 17. Sebelum kosala-kosali, pandua ber arsiektur di bali kemungkinan telah ada, hanya saja berkembang secara lisan dan bukan dalam bahasa tulisan. hal ini dapat disimpulkan bahwa permukiman di Bali sebelum era majapahit telah menunjukkan pola-pola keteraturan.
Apakah teks kosala-kosali merupakan teks saduran? pertanyaan inipun sulit untuk dicari jawabannya. Kebudayaan Bali termasuk arsitektur telah mengalami perjalanan yang sangat anjang. berbagai pengaruh dan ciri dapat dilihat namun tidak satupun menampilkan bentuknya yang utuh seperti asliya. semua mengalami akulturasi dan penyesuaian. melihat bangunan di Bali, meskipun teksnya berasal dari Jawa, dapatdisaksikan berbagai pengaruh. pengaruh Jawa sendiri tidak begitu kentara, justru pola asli Bali lebih terlihat dominan meskipun sumber teksnya berasal dari Jawa.
Teks kosala-kosali tidak terlepas dari nuansa politis, hal ini terlihat dari adanya penggolongan permukiman untuk orang dengan kedudukan brahmana, ksatrya, waisya dan sudra. penggolongan ini tidak ditemukan di dalam pola permukiman sebelum era majapahit. Penggolongan ini nampaknya meniru pola-pola sosial kemasyarakatan di Jawa. Sebelum adanya penggolongan, bentuk rumah dan tempat tingal di Bali dalam satu lingkungan permukiman nyaris sama persis, teruama bahan dan sistm strukturnya. hanya ukuran yang membedakan karena ukuan dibuat sesuai dengan ukuran fisik pemiliknya.

Pura



pura kereban langit sekitar 15 km dari kota denpasar. konon pura ini sudah ada semenjak sebelum raja masula-masuli memerintah di bali. saat ini dikenal sebagai lokasi untuk melakukan meditasi.

Bale Kulkul


bale kulkul br abian kapas kaja. dengan tampilan yang langsing menggunakan bahan batu bata merah (bata perihpihan). pengaruh china tampak pada penggunaan piring sebagai ornamen pada beberapa bagian. ornamentasi khas denpasar menggunakan pola tata hias berukuran besar. beberapa bale kulkul lain menampilkan langgam gaya dan bahan yang khas tersebar di seluruh bagian kota.

Pura Maospait

Pura Goa Lawah

Pura Goa Lawah, sekitar 55 kilometer timur Denpasar ketika belum dipugar. Kini Pura Goa Lawah sudah selesai dipugar dan dalam persiapan upacara besar.


Sumber:http://mangde.blogspot.com/
Sumber Terkait:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Rumah Tradisional Bali

Masyarakat Bali, khususnya pemeluk agama Hindu adalah masyarakat yang unik. Semakin unik perilaku itu bila teropong lebih diarahkan pada sikap manusia Bali di era kini. Seolah biasa, seorang gadis Bali menari dengan gemulai dan nanti di Banjar atau Pura, bahkan di sebuah hotel, padahal sore sebelumnya dia bekerja sebagai pekerja biasa misalnya pedagang atau melakoni pekerjaan lainnya.

Perilaku seperti itu tampak seperti sosok yang memiliki dua kepribadian namun sebenarnya penduduk Bali lebih memandang hal itu sebagai lakon dalam menjalani keseharian, sebagai usaha dalam membangun karma. Karenanya amat mungkin seorang wanita pedagang yang “tak berarti” di tengah kerumunan pasar, sesaat kemudian akan menjadi pusat perhatian sebagai penari Rejang saat persembahan dalam suatu upacara di pura.

Bila ditelusuri perilaku demikian amat mungkin terjadi karena tatanan atau struktur masyarakat Hindu Bali. Tidak hanya pola pelapisan masyarakat warisan Majapahit saja yang dianut secara penuh namun adapt istiadat setempat pun memberi warna pada penataan masyarakat Bali. Inilah yang menyebabkan sering ditemukan tatanan yang berbeda dari satu desa dengan desa yang lainnya namun memiliki keterikatan sama dalam satu model tatanan Desa Adat.

Manusia , Arsitektur dan Alam Semesta

bali-house
Manusia Bali dan alam semesta adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan, begitu pula dengan arsitekturnya. Manusia Bali tradisional tinggal
di sebuah perkampungan yang ditata dengan pola-pola tertentu mengikuti
kaidah-kaidah tertentu yang mengacu pada alam semesta, yaitu kaidah arah
angin Kaja – Kelod, Kauh – Kangin. Dan kaidah sumbu Utama Gunung Agung
yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur suci
mereka.Masyarakat Bali sangat percaya bahwa dirinya hidup di dunia
membawa misi hidup untuk membuat kebaikan di muka bumi dan bila
kebaikannya diterima oleh Sang Hyang Widi maka dirinya menyatu
dengan alam semesta dan meninggalkan dunia yang fana untuk moksa
menuju nirwana, alam semesta dan bersatu dengan dewanya untuk
selamanya, itulah yang disebut dharma. Namun bila manusia Bali
membuat suatu kesalahan maka ketika mati dia akan melakukan
reinkarnasi untuk membersihkan dosanya kembali sampai kemudian
diterima oleh Tuhannya. Inilah konsep kosmologi Bali yang juga dianut
dalam arsitektur Bali yang mendasarkan arsitektur pada harmoni dan
keselarasan kehidupan.
Kosmologi Bali merupakan suatu hirarki yang membagi hubungan
manusia Bali dengan alam semesta dalam urutan seperti sebagai
berikut :
- Bhur alam semesta, tempat bersemayamnya para dewa.
- Bwah, alam manusia dan kehidupan keseharian yang penuh dengan
godaan duniawi, yang berhubungan dengan materialisme.
- Swah, alam nista yang menjadi simbolis keberadaan setan dan nafsu
yang selalu menggoda manusia untuk berbuat menyimpang dari
dharma.

Arsitektur Bali

compound

Arsitektur, meskipun dapat dikategorikan dalam senirupa, pada kenyatannya memerlukan keahlian artistik yang mensyaratkan keahlian memadukan aspek-aspek teknis, ruang dan keindahan untuk kesempurnaan hasilnya. Dipengaruhi oleh tuntutan fungsi-fungsi yang melekat didalamnya, seni arsitektur kemudian berkembang dinamis, melahirkan bentuk dan wajah yang beragam. Arsitektur harus mampu memenuhi salah satu dari 5 kebutuhan dasar manusia (sandang, pangan, papan, ruang kegiatan arsitektur, kesehatan dan pendidikan) dengan memadukan keahlian teknis dan ketajaman rasa.

Lebih khusus lagi Arsitektur Tradisional Bali tidak saja menganut pakem seni, teknis dan rasa ruang namun didalamnya terkandung pula tatanan filosofi adat dan agama Hindu. Prosesi mengolah bahan bangunan misalnya kayu yang berasal dari pohon tertentu sampai menjadi elemen bangunan merupakan tahap-tahap yang mesti dilakoni dengan nilai filosofi, adat dan agama. Pohon dengan ketinggian tertentu yang saat ditebang menimpa sungai, misalnya, tidak bisa dipergunakan sebagal bahan bangunan karena akan menimbulkan akibat buruk baik pemakainya. Aturan adat dan agama seperti ini pada hakekatnya adalah untuk memberi perlindungan terhadap alam lingkungan sehingga kelestarian akan terjaga.

Arsitektur Tradisional Bali memiliki sangat banyak aturan, tatanan adat dan filosofi agama yang mesti dipahami dan dianut oleh seorang arsitek tradisional (arsitek Bali disebut Undagi). Karena itu, seorang Undagi pada dasamya adalah manusia utama yang mampu memahami seni, komposisi, proporsi, teknis, rasa ruang, filosofi agama, aturan adat (awig- wig) dan bahkan sepatutnya memahami puja mantra karena sang Undagi juga berhak melakukan prosesi keagamaan saat memulai pekerjaan (upacara Ngeruak Karang), masa pelaksanaan hingga peresmian bangunan (upacara Pamelaspas). Dalam mewujudkan rancangannya, sang Undagi dibantu oleh tenaga pelaksana yang ahli dibidangnya seperti tukang batu, kayu, struktur dan tukang ukir yang disebut Sangging.
Jika di Bali terlihat bentuk bangunan yang beraneka ragam, hal itu disebabkan karena fungsi, pemakai dan daerah yang berbeda. Semua aturan dan tatanan mengenai arsitektur tradisional Bali terhimpun dalam naskah kuno berupa lontar, antara lain: Asia Bhumi, Asia Kosala dan berbagai lontar tentang tata cara pelaksanaan upacara pada bangunan.

Nawa Sanga

dewata
Nawa Sanga adalah konsep 9 mata angin yang menjadi pedoman
bagi kehidupan keseharian masyarakat Bali. Seperti halnya dengan
mata angin arah utara – selatan yang di sebut Kaja – Kelod, dan timur–
barat yang disebut kangin – kaluh. Hal ini sangat penting karena
orientasi orang Bali terhadap Gunung Agung dan arah terbit matahari
menjadi pedoman bagi perletakan pola perumahan pada umumnya.
Utara melambangkan dewa Wisnu, selatan dewa Brahma, timur dewa
Iswara dan barat dewa Mahadewa.

METODOLOGI ARSITEKTUR BALI
Arsitektur tradisional Bali tidak terlepas dari keberadaan asta kosala –
kosali yang memuat tentang aturan-aturan pembuatan rumah atau puri dan
aturan tempat pembuatan ibadah atau pura. Dalam asta kosala-kosali
disebutkan bahwa aturan-aturan pembuatan sebuah rumah harus
mengikuti aturan aturan anatomi tubuh sang empunya pemilik rumah
dengan dibantu sang undagi sebagai pedande atau orang suci yang
mempunyai kewenangan membantu membangun rumah atau pura.
Dalam asta kosala-kosali terdapat ukuran-ukuran atau dimensi yang
didasarkan pada ukuran atau dimensi yang didasarkan pada ukuran jarijari
si pemilik rumah yang akan menempati rumah tersebut. Seperti Musti,
yaitu ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari
yang menghadap ke atas.
Hasta untuk ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata dari
pergelangan tengah tangan sampai ujung jari tengah yang terbuka.
Depa untuk ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang
dilentangkan dari kiri ke kanan.

ARSITEKTUR DAN SOSIAL STATUS
Arsitektur tradisonal Bali tidak dapat dilepaskan dari kondisi status
sosial masyarakatnya. Hal ini terjadi karena masyarakat Bali sangat erat
hubungan kekerabatannya terutama pada masyarakat Bali tradisional.
Masyarakat Bali sangat menghormati model hirarki kasta yang merupakan
sikap hidup mereka sesuai dengan agama yang mereka anut. Dan hal ini
berpengaruh pada pola ruang dan arsitektur tradisional Bali.
Pembagian kasta sebagai tingkatan hirarki dalam status sosila
masyarakat Bali dimulai dari yang paling bawah yaitu sudra, sebagai
masyarakat umum biasa yang kehidupan sehari-harinya bekerja sebagai
petani, abdi, pembantu dan pekerjaan-pekerjaan lainnya dalam
Arsitekur Tradisonal Bali
kemasyarakatan. Masyarakat sudra umumnya hidup sedehana karena
mereka tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam ilmu
pengetahuan, ilmu dagang dan ilmu pemerintahan.
Kemudian Weisya yaitu orang-orang yang berprofesi sebagai
pedagang atau pengusaha. Masyarakat kelas ini cukup mapan karena
usahanya dan pengetahuannya tentang perdagangan dan ilmu hitung,
sehingga kehidupannya tercukupi.
Satria adalah strata yang cukup terhormat dengan profesi sebagai
prajurit kerajaan atau pegawai pemerintahan. Mereka cukup berpendidikan
karenanya mereka mempunyai cukup ilmu keprajuritan atau pemerintahan,
sehingga mereka juga termasuk kaum berpendidikan cukup, atau
setidaknya dapat mempelajari tata kenegaraan. Kehidupan kaum satria
cukup mapan karena posisinya dalam masyarakat yang cukup terhormat.
Kasta yang paling tinggi adalah Brahmana, sebuah penghormatan
paling tinggi masyarakat Bali bagi seorang pemimpin agama atau orang
yang dianggap mumpuni dalam agama, atau juga yang disebut Pedande.
Orang suci yang telah mencapai pencerahan SangHyang Widhi sehingga
titahnya merupakan wahyu yang dibawa dari Mahadewa.
Sistem hirarki ini bahkan tertranformasi dalam system pola ruang
pada bangunan-bangunan rumah, umum maupun pada pura. Seperti
istilah jaba untuk bagian paling luar bangunan, kebudian jabajero untuk
mendifinisikan bagian ruang antara luar dan dalam, atau ruang tengah.
Dan kebudian jero untuk mendiskripsikan ruang bagian paling dalam dari
sebuah pola ruang yang dianggap sebagai ruang paling suci atau paling
privacy bagi rumah tinggal.

TEKNIK KONSTRUKSI DAN MATERIAL
Sistem konstruksi pada arsitektur tradisional Bali mempertimbangkan
konsep yang dinamakan tri angga, yaitu sebuah konsep hirarki dari mulai
nista, madya dan utama.
Nista menggambarkan suatu hirarki paling bawah suatu tingkatan, yang
biasanya diwujudkan dengan pondasi bangunana atau bagian bawah
sebuah bangunan sebagai penyangga bangunan diatasnya. Atau bila
dalam tiang kolom. Materialnya dapat terbuat dari batu bata atau batu
gunung. Batu bata tersebut tersusun dalam suatu bentuk yang cukup rapi
sesuai dengan dimensi ruang yang akan dibuat pada permukaan batu bata
atau batu gunung dibuat semacam penghalus sebagai elemen leveling
yang rata. Atau merupakan plesteran akhir nista juga digambarkan sebagai
alam bawah atau alam setan atau nafsu.
Madya adalah bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam
bangunan dinding, jendela dan pintu. Madya mengambarkan strata
manusia atau alam manusia.
Utama adalah symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan
dalam bentuk atap yang diyakini juga sebagai tempat paling suci dalam
rumah sehingga juga digambarkan tempat tinggal dewa atau leluhur
mereka yang sudah meninggal. Pada bagian atap ini bahan yang
digunakan pada arsitektur tradisional adalah atap ijuk dan alang-alang.
Sistem konstruksi yang lain adalah system kelipatan dari tiang
penyangga atau kolom terutama bangunan rumah tinggal atau bangunan
umum.
Bale sakepat adalah bangunan dengan tiang penyangga berjumlah
empat buah, dengan konstruksi tiang kolom yang disatukan dalam satu
puncak atap. Jadi tidak terdapat kuda-kuda.
Bale sakenam adalah bangunan dengan tiang penyangga berjumlah
enam buah dalam deretan 2 x 3 kolom.
16 Arsitekur Tradisonal Bali
Bale tiang sanga adalah sebuah bale dengan tiang penyangga
berjumlah sembilan dan biasanya dalam formasi 3 x 3.
Bale sakarolas atau bale gede adalah bale dengan tiang penyangga
berjumlah dua belas dan biasanya dengan formasi 3 x 4.
Sedangkan wantilan yang jumlah kolomnya berjajar dalam formasi 2 x
8 atau 2 x 12 sehingga bangunan memanjang mengikuti deretan
kolomnya.

POLA RUANG RUMAH TINGGAL
Rumah tinggal masyarakat Bali sangat unik karena rumah tinggal tidak
merupakam satu kesatuan dalam satu atap tetapi terbagi dalam beberapa
ruang-ruang yang berdiri sendiri dalam pola ruang yang diatur menurut
konsep arah angin dan sumbu gunung Agung.
Hal ini terjadi karena hirarki yang ada menuntut adanya perbedaan
strata dalam pengaturan ruang-ruang pada rumah tinggal tersebut. Seperti
halnya tempat tidur orang tua dan anak-anak harus terpisah, dan juga
hubungan antara dapur dan tempat pemujaan keluarga. Untuk memahami
hirarki penataan ruang tempat tinggal di Bali ini haruslah dipahami
keberadaan sembilan mata angin yang identik dengan arah utara, selatan,
timur dan barat.
Bagi mereka arah timur dengan sumbu hadap ke gunung Agung adalah
lokasi utama dalam rumah tinggal, sehingga lokasi tersebut biasa dipakai
untuk meletakkan tempat pemujaan atau di Bali di sebut pamerajan. Untuk
mengetahui pola ruang rumah tradisional Bali maka sebaiknya kita
mengenali bagian-bagian ruang pada rumah tinggal tradisional Bali.
1. Angkul-angkul yaitu entrance yang berfungsi seperti candi bentar pada
pura yaitu sebagai gapura jalan masuk. Angkul-angkul biasanya teletak
di kauh kelod.
Arsitektur Tradisional Bali 17
2. Aling-aling adalah bagian entrance yang berfungsi sebagai pengalih
jalan masuk sehingga jalan masuk tidak lurus kedalam tetapi
menyamping. Hal ini dimaksudkan agar pandangan dari luar tidak
langsung lurus ke dalam. Aling-aling terletak di kaluh kelod.
3. Latar atau halaman tengah sebagai ruang luar.
4. Pamerajan ini adalah tempat upacara yang dipakai untuk keluarga. Dan
pada perkampungan tradisional biasanya setiap keluarga mempunyai
pamerajan yang letaknya di kaja kangin pada sembilan petak pola
ruang.
5. Umah Meten yaitu ruang yang biasanya dipakai tidur kapala keluarga
sehingga posisinya harus cukup terhormat yaitu di kaja.
6. Bale tiang sanga biasanya digunakan sebagai ruang untuk menerima
tamu yang diletakkan di lokasi kauh.
7. Bale Sakepat, bale ini biasanya digunakan untuk tempat tidur anakanak
atau anggota keluarga lain yang masih junior. Bale sakepat
biasanya terletak di kelod.
8. Bale Dangin biasanya dipakai untuk duduk-duduk membuat bendabenda
seni atau merajut pakaian bagi anak dan suaminya. Bale Dangin
terletak di lokasi kangin.
9. Paon yaitu tempat memasak bagi keluarga, posisinya berada pada
kangin kelod.
10. Lumbung sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, berupa padi
dan hasil kebun lainnya.

KESIMPULAN.
Arsitektur Tradisional Bali merupakan produk tatanan budaya dan tradisi
masyarakat Bali yang sudah ada diyakini sejak kepindahan masyarakat
Hindu Majapahit akibat desakan budaya islam kerajaan Demak. Pengaruh
agama hindu yang menghormati semesta alam dan lingkungan membawa tradisi dan penghormatan pada arsitektur tradisional dimana material alam
merupakan “zat hidup” yang harus diperlakukan dengan baik dan penuh
penghormatan. Upacara untuk mengawali pemakaian material untuk
membangun dan budaya keseimbangan antara arsitektur dan alam
sekitarnya merupakan tradisi kearifan yang akhirnya membawa arsitektur
tradisional bali bertahan hingga ratusan tahun, dan bersinergi dengan alam
lingkungannya sehingga jarang didengar adanya bencana alam di bali
yang berhubungan dengan kesalahan tata ruang dan penataan arsitektur
seperti yang sering kita jumpai di kota – kota besar maupun di pedesaan di
daerah lainnya di Indonesia, yang terjadi karena pembangunan yang
memaksa daya dukung lahan dan alam lingkungan. Semoga kita dapat
belajar dari kearifan tata laku dan budaya masuarakat bali dalam
membangun dan menata arsitektur dna lingkungannya.

Sumber:http://ink1990.wordpress.com/

Sumber Yang Terkait:adamadhava.mpdconsultant.com

Category: 1 komentar

Asta Kosala Kosali : Konsep Tata Letak Rumah Bali


Pernahkah kalian liat penataan rumah di Bali?? Bagaimana Rumah yang ada dibali?? Kenapa Orang Bali sering membuat rumah yang bangunannya terpisah-pisah?? trus apa aja yang ada di Rumah tersebut?? baik, kita akan bahas penataan Rumah dan Bangunan Suci di Bali yang disebut dengan Asta Kosala Kosali.




Asta Kosala Kosali merupakan sebuah cara penataan lahan untuk tempat tinggal dan bangunan suci. penataan Bangunan yang dimana di dasarkan oleh anatomi tubuh yang punya. Pengukurannya pun lebih menggunakan ukuran dari Tubuh yang mpunya rumah. mereka tidak menggunakan meter tetapi menggunakan seperti

* Musti(ukuran atau dimensi untuk ukuran tangan mengepal dengan ibu jari yang menghadap ke atas),
* Hasta(ukuran sejengkal jarak tangan manusia dewata dari pergelangan tengah tangan sampai ujung jari tengah yang terbuka)
* Depa (ukuran yang dipakai antara dua bentang tangan yang dilentangkan dari kiri ke kanan)

Jadi nanti besar rumahnya akan ideal sekali dengan yang mpunya rumah. begitu.

nah selain itu Konsep ini juga berdasarkan oleh Kepercayaan masyarakat bali akan Buana Agung (makrokosmos) dan Buana Alit (Mikrokosmos). kosmologi Bali itu bisa digambarkan secara hirarki atau berurutan seperti :

1. Bhur alam semesta, tempat bersemayamnya para dewa.
2. Bwah, alam manusia dan kehidupan keseharian yang penuh dengan godaan duniawi, yang berhubungan dengan materialisme
3. Swah, alam nista yang menjadi simbolis keberadaan setan dan nafsu yang selalu menggoda manusia untuk berbuat menyimpang dari dharma.

Selain itu juga Konsep ini berpegang juga kepada mata angin, 9 mata angin(Nawa Sanga). Setiap bangunan itu memiliki tempat sendiri. seperti misalnya Dapur, karena berhubungan dengan Api maka Dapur ditempatkan di Selatan, Tempat Sembahyang karena berhubungan dengan menyembah akan di tempatkan di Timur tempat matahari Terbit. dan Karena Sumur menjadi sumber Air maka ditempatkan di Utara dimana Gunung berada DSB.

Selain itu sosial status juga menjadi pedoman. seperti misalnya kasta di masyarakat. jadi rumah di bali itu ada yang disebut Puri juga atau Jeroan. nah kalo yang ini biasanya dibangun oleh kasta Kesatria. tapi karena sekarang banyak yang sudah kaya diBali, jadi siapapun boleh bikin yang seperti ini. tetapi mungkin nanti bedanya di Tempat Persembahyangan di Dalamnya saja.

Kasta itu merupakan sistem hirarki, nah kalo di Bali Hirarkial itu juga berpengaruh terhadap tata ruang bangunan rumahnya. gimana sih pengaruhnya?? gini. dalam pembuatan rumahnya rumah akan dibagi, dari jaba, jabajero dan jero.

* jaba untuk bagian paling luar bangunan
* jabajero untuk mendifinisikan bagian ruang antara luar dan dalam, atau ruang tengah
* jero untuk mendiskripsikan ruang bagian paling dalam dari sebuah pola ruang yang dianggap sebagai ruang paling suci atau paling privacy bagi rumah tinggal

nah, di konsep ini juga disebutkan tentang teknik konstruksi dan materialnya. ada namanya Tri Angga, yang terdiri dari Nista Madya dan Utama. di bangunan Bali terdapat beberapa konstruksi yang mengacu ke b. kita bahas sekarang ya gimana sih konstruksinya. kita mulai dari Nista.

Nista menggambarkan hirarki paling bawah dari sebuah bangunan, diwujudkan dengan pondasi rumah atau bawah rumah sebagai penyangga rumah. bahannya pun biasanya terbuat dari Batu bata atau Batu gunung.
Madya adalah bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam bangunan dinding, jendela dan pintu. Madya mengambarkan strata manusia atau alam manusia
Utama adalah symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan dalam bentuk atap yang diyakini juga sebagai tempat paling suci dalam rumah sehingga juga digambarkan tempat tinggal dewa atau leluhur mereka yang sudah meninggal. Pada bagian atap ini bahan yang digunakan pada arsitektur tradisional adalah atap ijuk dan alang-alang.

selain itu juga, ada konsepnya berdasarkan kelipatan tiang atau kolom. seperti itu

Rumah tinggal di Bali itu tidak dijadikan satu, disini dibagi menjadi beberapa ruangan yang dimana bangunannya dipisah. mungkin kalo pemikiran gw, kalo terjadi bencana seperti kebakaran yang terbakar hanya satu bagian doang, yang lain tidak. trus kalo terjadi gempa, gampang untuk keluar rumah. selain itu halaman juga banyak. coba yuk kita lihat apa saja bagian-bagian rumahnya.

1. Angkul-angkul yaitu entrance yang berfungsi seperti candi bentar pada pura yaitu sebagai gapura jalan masuk.
2. Aling-aling adalah bagian entrance yang berfungsi sebagai pengalih jalan masuk sehingga jalan masuk tidak lurus kedalam tetapi menyamping. Hal ini dimaksudkan agar pandangan dari luar tidak langsung lurus ke dalam.
3. Latar atau halaman tengah sebagai ruang luar
4. Pamerajan ini adalah tempat upacara yang dipakai untuk keluarga. Dan pada perkampungan tradisional biasanya setiap keluarga mempunyai pamerajan yang letaknya di Timur Laut pada sembilan petak pola ruang
5. Umah Meten yaitu ruang yang biasanya dipakai tidur kapala keluarga sehingga posisinya harus cukup terhormat
6. Bale tiang sanga biasanya digunakan sebagai ruang untuk menerima tamu
7. Bale Sakepat, bale ini biasanya digunakan untuk tempat tidur anakanak atau anggota keluarga lain yang masih junior.
8. Bale Dangin biasanya dipakai untuk duduk-duduk membuat bendabenda seni atau merajut pakaian bagi anak dan suaminya.
9. Paon(Dapur) yaitu tempat memasak bagi keluarga.
10. Lumbung sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, berupa padi dan hasil kebun lainnya

Sumber:http://www.mantrahindu.co.cc/2009/10/asta-kosala-kosali-sebuah-konsep-tata.html
Sumber Yang Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Tips Menawar Harga Rumah

Tips Menawar Harga Rumah

renovasi-rumahAda seni dan trik tersendiri yang diperlukan orang saat jual beli barang. Yakni, bagaimana tawar-menawar harga. Bagi pembeli, kemampuan tawar-menawar penting agar harga yang yang harus ditawar tidak terlalu tinggi atau di atas harga yang berlaku umum. Sedangkan bagi penjual, tawar-menawar harga juga penting agar tetap mendapatkan keuntungan.

Trik tawar-menawar begitu berlaku untuk semua jenis barang, termasuk rumah, apartemen, atau unit properti yang lain. Cara ini biasanya dilakukan dalam jual-beli bangunan second, yang sudah pernah dihuni sebelumnya. Sedangkan untuk rumah atau apartemen baru pengembang atau pemilik biasanya sudah mematok harga tersendiri. Dalam hal ini pembeli biasanya juga tidak bisa melakukan penawaran.

Sebelum memutuskan untuk membeli unit rumah atau apartemen, pastikan dulu Anda cocok dengan harga yang ditawarkan pemilik atau pengembangnya. Di sinilah pentingnya proses tawar-menawar harga.

Sebelum menawar harga rumah atau apartemen tersebut, pastikan Anda mendapatkan sejumlah informasi berikut ini.

1. Perhatikan kondisi rumah atau apartemen yang akan Anda beli. Cermati apakah jika Anda memutuskan untuk membelinya, properti tersebut memerlukan renovasi atau perbaikan atau tidak.

2. Cari tahu berapa lama rumah atau apartemen tersebut sudah ditawarkan. Maksudnya, apakah waktu penawarannya sudah lama atau baru saja. Ini penting agar Anda memiliki gambaran tentang respons calon pembeli lainnya terhadap unit tersebut.

3. Carilah informasi tentang harga rumah atau apartemen yang ditawarkan tadi. Apakah sama dengan unit yang lain dengan kondisi yang sama dan di wilayah yang sama. Informasi ini berguna sebagai latar belakang Anda untuk melakukan penawaran harga.

Jika penjual sudah menawarkan sejak lama, biasanya yang bersangkutan menginginkan agar rumah atau apartemen miliknya bisa segera laku terjual. Pada posisi tersebut, selaku pembeli, Anda bisa lebih menekan harga.

4. Informasi tentang alasan pemilik menjual rumah atau apartemen miliknya juga perlu Anda dapatkan. Ini bisa berasal dari tetangga dekatnya. Misalnya, apakah pemilik menjual unit rumahnya itu karena alasan yang sangat mendesak, atau sekadar untuk mendapat keuntungan karena dia telah berinvestasi dalam bentuk unit properti.

Setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut Anda akan mendapat gambaran tentang harga standar untuk rumah atau unit apartemen yang akan Anda beli di suatu wilayah. Berbekal itu, lakukan penawaran harga kepada si pemilik. Jika dia menawarkan harga yang berada di atas harga pasaran, tawarlah harga itu sehingga mendekati atau bahkan sesuai dengan harga pasaran yang berlaku di wilayah tersebut. Tawar-menawar juga membutuhkan kejelian sekaligus kemampuan bernegosiasi.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=83
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

5 Tips Cara Ciptakan Rumah Sehat

5 Tips Cara Ciptakan Rumah Sehat

renovasi-rumahMenjaga lingkungan rumah selalu bersih dan sehat berdampak positif bagi kualitas hidup seluruh anggota keluarga. Sebuah perubahan kecil akan membawa dampak besar bagi kesehatan keluargaAnda.

Berikut adalah lima cara yang aman dan efektif membuat rumah sehat.

1. Udara
Menjaga udara tetap aman di lingkungan rumah sangat penting. Udara yang tidak sehat, penuh dengan debu, alergen, polutan, dan bahan kimia dapat menyebabkan asma, alergi dan masalah pernapasan lain.

Perhatikan beberapa hal untuk menjaga kebersihan udara.

1. Debu. Pastikan untuk membersihkannya dengan vacuum cleaner sedikitnya dua kali seminggu. Bila tinggal di daerah yang kering dan berdebu, lebih sering lebih baik. Debu di karpet dan kursi berpengaruh besar terhadap kesehatan.
2. Pergantian udara. Mengganti filter udara secara teratur perlu dilakukan untuk memastikan pertukaran udara di dalam rumah bersih. Ganti filter dalam pendingin udara dua sampai empat kali setahun, agar filter udara berfungsi sempurna.
3. Sepatu. Setelah berjalan seharian di luar, tanpa sadar Anda membawa kotoran, polusi, dan debu ke rumah lewat sepatu. Untuk meminimalkannya, buat sebuah ruang kecil di depan pintu masuk rumah untuk menghapus debu dan kotoran yang menempel.
4. Asap. Diperkirakan 40 persen anak-anak terpapar asap rokok di rumah, yang berdampak buruk bagi kesehatannya. Jangan biarkan orang merokok di rumah. Jika ada anggota keluarga perokok, pastikan mereka merokok di luar rumah dan baru masuk kembali setelah beberapa menit di luar.

2. Pengendalian Hama
Menggunakan pestisida untuk membasmi kuman dan bakteri secara terus menerus berisiko pada kesehatan. Sebagai alternatif, kontrol perkembangan kuman dan bakteri dengan menjaga kondisirumah tetap bersih, mencuci piring secara menyeluruh, menyimpan makanan di tempat tertutup rapat, dan menutup celah yang memungkinkan serangga dan hama lain untuk memasuki rumah.

3. Air
Air keran kerap lebih aman daripada meminum air kemasan. Namun, hati-hati juga atas kandungan bahan kimia berbahaya dan zat beracun di dalamnya. Pakailah filter air dan gantilah secara teratur.

4. Memasak
Teflon dan alat masak antilengket mungkin lebih praktis dan sangat membantu tugas memasak. Tetapi, belum tentu baik bagi kesehatan. Teflon berasal dari bahan kimia polytetrafluoro (PFTE)yang melepas gas beracun apabila dipanaskan.

Gas-gas ini dapat menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya. Jika memasak menggunakan teflon, sebaiknya gunakan pada temperatur rendah. Atau, pilih alat masak dari baja atau besi cor.

5. Bahan pembersih
Pembersih rumah yang beredar di pasaran banyak mengandung bahan kimia berbahaya. Sebaiknya gunakan pembersih yang relatif aman terhadap kesehatan, yang tidak mengandung minyak bumi, bebas fosfat, dan dapat didaur ulang.

Membuat sendiri pembersih rumah bisa jadi pilihan.

1. Baking Soda: membersihkan karat
2. Hidrogen Peroksida: menghilangkan noda
3. Cuka: menghapus timbunan lemak dan menggantikan pemutih
4. Jus lemon atau cuka: Membersihkan jendela
5. Borax: memperlambat pertumbuhan jamur dan meningkatkan daya pembersih lainnya.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=84
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Tips Membangun Rumah Murah

Tips Membangun Rumah Murah

renovasi-rumahMembangun rumah ideal dengan biaya murah tampaknya sebuah impian bagi kebanyakan orang. Tetapi di mata arsitek sekaligus penulis buku “Mimpi rumah Indah”, Yu Sing, membangun rumah berbiaya minim bukanlah sesuatu yang mustahil.

Untuk mewujudkan sebuah rumah murah, Yu Sing memberi sejumlah panduan penting yang merupakan hasil pengalamannya dalam mendesain beberapa rumah murah, baik yang sudah terbangun,yang sedang dibangun, maupun yang masih dalam proses desain.

“Tentunya pengalaman mendesain rumah murah ini tidak dapat menjadi acuan akhir, tapi sebagai pemberi dorongan semangat bagi mereka yang ingin membangun rumah dengan biaya terbatas,” ungkapnya.

Setidaknya ada tiga hal penting menurut Yu Sing yang harus dipenuhi untuk mewujudkan rumah murah yakni penggunaan tenaga arsitek, perencanaan struktur rumah dan penggunaan material yang tepat.

Untuk hal pertama, Yu Sing mengakui masih banyak masyarakat yang terjebak pada anggapan keliru soal arsitek. Masyarakat menilai jasa arsitek itu selalu mahal sehingga pembangunan dirasa murah tanpa arsitek.

“Padahal itu tidaklah benar, memang arsitek masih terkesan eksklusif, tetapi ada juga yang tidak menetapkan tarif mahal,” ujar Yu Sing.

Ia menegaskan, tidak semua arsitek menetapkan tarif yang tinggi. Tak sedikit arsitek yang siap memberikan jasanya dengan tarif yang sesuai dengan kantong.

Dengan menggunakan jasa arsitek, lanjut Yu Sing, masayarakat dapat menghemat biaya karena arsitek bisa membantu dalam membuat struktur, ruangan, dan pemilihan material yang efisien dan efektif. Menggunakan jasa arsitek juga membantu Anda dalam membuat desain rumah yang baik.

rumah yang didesain dengan baik, dapat mempengaruhi hidup seseorang menjadi lebih positif dan berkualitas. Begitu juga dalam konteks sebaliknya. Kalau ruang-ruang hidup sehari-hari sumpek, sikap hidup juga dapat terpengaruh menjadi sumpek,” ujar Yu Sing.

Hal kedua yang harus dipenuhi adalah perencanaan struktur. Agak berbeda dengan desain rumah beranggaran dana longgar, desain rumah murah justru dimulai dengan desain sistem strukturnya terlebih dahulu, bukan dimulai dari desain arsitekturnya.

“Sistem struktur yang efisien sangat menentukan anggaran konstruksi rumah, karena biasanya biaya struktur rumah sekitar 40-50 persen dari biaya keselururuhan,” ungkap Yu Sing.

Salah contohnya adalah merencanakan struktur atap. Untuk bagian ini, penggunaan atap fiber semen (tanpa kandungan asbestos) misalnya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan atap genteng, karena tidak diperlukan kaso dan reng.

Selain itu, kalau lebar rumah tidak lebih dari 400 cm, maka tidak diperlukan struktur kuda-kuda. Jarak antara lantai satu dengan dua sebenarnya cukup 250 cm jika memiliki bukaan dan ventilasi cukup untuk ukuran ruangnya. Hal ini bisa menghemat biaya dinding, struktur kolom, dan tangga.

Struktur lantai dua juga dapat menggunakan struktur rangka multipleks yang dapat dilapisi cor semen tipis dengan pelapis keramik. Struktur lantai ini akan lebih ringan dibandingkan lantai beton sehingga kolom dan balok penyangganya bisa jauh lebih kecil.

Poin terakhir yang tak kalah penting dalam menekan biaya pembangunan rumah adalah penggunaan material atau bahan bangunan dengan harga relatif murah. Cukup banyak material mendasar atau murah yang dapat dieksplorasi pemakaiannya atau cara pemasangannya untuk membentuk sensasi ruang yang menarik.

Misalnya bata merah saja dapat memiliki banyak sekali kemungkinan cara penyusunannya. Dapat dipasang seperti biasa, atau diberi jarak antara bata merahnya sehingga dindingnya berlubang-lubang, atau bata dipasang dengan variasi susunan satu bata dan setengah bata, dan lain-lain.

Contoh lain material murah adalah bambu. Biasanya bambu dipandang sebagai bahan sekunder, tapi saat ini sedang menjadi material yang digemari karena kekuatan seratnya yang dapat menggantikan baja tulangan. Dengan sistem pengawetan yang baik, bambu dapat menjadi material primer rumah yang mampu bertahan puluhan rumah. Selain itu, juga bisa memanfaatkan material bekas atau daur ulang seperti kusen atau daun pintu.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=85
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com

Category: 0 komentar

Tips Menyimpan Barang di Rumah Mungil

Tips Menyimpan Barang di Rumah Mungil

renovasi-rumahSalah satu kunci utama untuk menata rumah dan menjaga keindahannya adalah kerapian. Yang kerap menjadi persoalan adalah mengurangi banyaknya tumpukan barang di ruang yang serba mungil.

Pasalnya, demi menyimpan berbagai barang kerap kali justru mengambil banyak
lahan sehingga ruangan pun bertambah sempit. Kendati demikian, ada banyak cara untuk menyiasati dalam menyimpan barang di rumah mungil , antara lain dengan:

1. Memanfaatkan area kosong di bawah tangga.
Misalnya pada rumah tipe mungil, area dapur biasanya terhubung langsung dengan area servis di lantai dua, sehingga tangga pun berada di area ini. Buatlah rak di area bawah tangga, kemudian bagilah rak-rak tersebut sesuai dengan kebutuhan. Rak tersebut pun bisa digunakan untuk menyimpan berbagai keperluan memasak atau bahan-bahan makanan kering, seperti mie instan, kecap, dan lain-lain sehingga tidak terlihat memenuhi area dapur dengan rak atau lemari dinding. Demikian pula area bawah tangga yang berada di ruang tengah untuk menuju ruangan di lantai dua, juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat penyimpanan berbagai barang.

2. Memanfaatkan anak tangga.
Buatlah laci penyimpanan di bagian ini, di mana permukaan anak tangga bisa dibuka untuk menempatkan berbagai barang. Biasanya cara ini ditemui pada tangga yang dibuat dari kayu. Desain tempat tidur anak akhir-akhir ini yang memiliki dua tempat tidur di bagian atas dan bawah pun banyak yang menggunakan cara tersebut pada tangga penghubungnya.

3. Gunakanlah furnitur yang bersifat multifungsi.
Misalnya pada meja, kursi, atau tempat tidur yang bagian bawahnya memiliki laci penyimpanan atau permukaannya bisa dibuka untuk menaruh berbagai barang. Untuk meja tamu, biasanya juga bisa menjadi tempat untuk menyimpan berbagai majalah, sementara laci yang terhubung langsung dengan tempat tidur bisa dimanfaatkan untuk menyimpan selimut, sprei, dan masih banyak lagi.

4. Jika ingin membuat gudang, namun lahan tak mencukupi, bisa disiasati dengan membuat area khusus yang menyerupai mezzanine, hanya saja dengan tinggi 50 cm.
Area ini bisa digunakan khusus untuk menyimpan berbagai barang yang jarang dipakai. Cara ini pun tidak memakan tempat karena terletak dekat dengan langit-langit rumah.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=80
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Tips Sederhana Mengecat Rumah

Tips Sederhana Mengecat Rumah

renovasi-rumahJika anda ingin mengecat tembok rumah atau eksterior lain, anda tak perlu khawatir meski anda bukan pengecat profesional. Hasil pengecatan bisa jadi sama baiknya dengan yang dilakukan tukang cat profesional jika anda memperhatikan beberapa saran tips berikut sebelum mulai mengecat. Jangan sekali-kali mengecat tembok atau apapun dalam kondisi seperti:
1. Terkena panas sinar matahari secara langsung.
2. Temperatur udara dan permukaan benda yang akan dicat dibawah 50 derajat celcius.
3. Di atas permukaan berkabut (mengandung gas).
4. Selama cuaca berkabut.

Sebelum mulai mengecat perhatikan hal berikut:
1. Bersihkan seluruh permukaan benda yang akan dicat dari kotoran dan kelembaban.
2. Keriklah selurh bekas cat lama hingga rata dan bersih dengan ampelas.
3. Masukan sisa paku yang ada hingga tidak tampak dari permukaan kayu dan timbunlah dengan dempul hingga rata dan kering.

Jika semua sudah siap anda perlu memperhatikan cat yang akan digunakan. Jika harus menggunakan cat campuran untuk menghasilkan warna tertentu, ada baiknya jumlah yang dicampur cukup untuk mengecat seluruh bagian. Jika sudah mengecat beberapa kali, hendaknya menggunakan kaleng lain sebagai tempat cat. Ini untuk menghindari perubahan dan ketidaksamaan warna.

Cara menggerakan kuas cat sebaiknya dari atas ke bawah untuk menghasilkan bentuk pengecatan yang baik. Selain itu perlu juga dihindari tumpahnya percikan-percikan cat dari kuas karen akan mengganggu. Hasil pengecatan berupa gelombang-gelombang biasanya karena jumlah cat yang berlebih. Untuk menghaslikan lapisan dalam pengecatan anda bisa mencoba pola pengecatan menyamping.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=86
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Cara Mengatasi Rembesan Pada Dinding Rumah

Cara Mengatasi Rembesan Pada Dinding Rumah


Kesal kare
renovasi-rumahna dinding rumah anda lembab karena rembesan air? Ikuti tip mengatasi kelembaban atau rembesan pada dinding ini secara lengkap.

Seringkali kita jumpa
i rumah yang diatur sedenikian hingga mulai dari halaman, teras sampai pada interiornya yang mencerminkan kemapanan, kerajinan penghuninya, dan sebagainya. Tapi tak jarang pula kemapanan, kerapihan serta kerajinan itu terusik manakala banyak timbul bercak bercak lembab yang mengandung molekul-molekul air pada dinding-dinding interiornya. Bilamana anda jumpai hal yang seperti ini, maka harus secepatnya ditanggulangi agar tidak terus menerus mengganggu pemandangan.

Untuk menanggulangi dinding rumah yang lembab atau mempunyai bercak air pada dinding interior, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan factor-faktor yang harus diperhatikan adalah :

* Apakah karena pipa air yang bocor.
* Permukaan air tanah yang naik
* Rembesan dari kamar mandi
* retak rambut
* adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga
* penggunaan batualam sebagai pelapis dinding eksterior
* ataukah karena dinding luar yang belum diplester.

Setelah kita identifikasi akar penyebabnya maka baru kita pikirkan solusi terbaik untuk mengatasi bercak pada dinding rumah tersebut dan kalo bisa hilang selamanya. Dari identifikasi maka kita dapatkan metode penanggulangannya, yakni sebagai berikut :

Air permukaan tanah naik & Pipa Air Bocor

Biasanya bercak kelembaban teralokasi dibawah 1 meter pada dinding rumah, dan terjadi terus menerus sepanjang waktu tidak mengenal saat hujan atau tidak. Perlu anda ketahui bahwa air tanah masuk ke dinding interior melalui kapiler material semen. Penyebab utamanya adalah karena rendahnya kualitas material plesteran baik dinding luar maupun dalam.

Solusi : mengerok plesteran kurang lebih 1 meter dari permukaan, ganti dengan plesteran baru dengan komposisi pasir dan semen 3:1, baru kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan prosedur yang benar.
Adanya pipa air yang bocor, biasanya terindikasi kurang lebih 1 meter dari dinding dasar. Ini mudah terlihat bercak basahnya, lebih parah dari bewrcak basah lainnya. Solusi : ganti pipa yang bocor, lalu plester dengan komposisi material yang benar.

Retak rambut dinding Interior

Penyebab utamanya adalah karena pada dinding rumah anda terdapat unsur pembentuk plesteran yang tidak bersih dan banyak mangandung tanah atau material lainnya, air yang digunakan untuk mengaduk semen dari comberan, proses pengacian dilakukan saat belum waktunya, plesteran belum kering sempurna.

Solusi : retak-retak rambut diperbesar sedikit dan ditutup dengan plamir tembok, setelah mengering sempurna total baru difinishing.

Dinding luar belum diplester
Bila dinding rumah anda dibagian luar belum diplester maka seringkali anda jumpai dinding anda lembab. Air hujan masuk ke dalam material dinding melalui daya kapiler meresap melalui pori-pori material menembus ketebalan dinding berakhir pada dinding interior, berhenti dan membentuk pola air pada dinding.
Plesteran dinding luar dengan perbandingan material 1:3, tunggu kurang lebih 2 minggu memberi kesempatan plesteran kering total, kemudian diaci.

Air merembes dari celah dinding

Air merembes masuk dari celah dinding rumah kita yang berbatasan dengan tetangga mengakibatkan air masuk dari celah kedua dinding tersebut.
Solusi : tutup celah itu dengan plesteran kemudian lapisi dengan Pelapis Anti bocor .

Air merembes dari kamar mandi
Penyebabnya antara lain :

* sambungan pipa air rusak/putus
* kualitas material plesteran yang kurang baik.

Solusi : cukup mudah, yakni betulkan sambungan yang rusak/putus , kerok plesteran dan ganti dengan plesteran yang baik.

Semoga artikel ini berguna dan anda tidak mempunyai masalah lagi dengan dinding rumah.

Sumber:http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=88
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Tips Trik Solusi Untuk Tempat Penyimpanan di Ruang Tidur

Tips Trik Solusi Untuk Tempat Penyimpanan di Ruang Tidur

Kita pasti menginginkan ruang tidur sebagai tempat istirahat yang nyaman setelah semua kepenatan atau aktifitas di luar rumah. Tetapi memang sulit untuk merasa nyaman jika ruang tidur penuh dengan tumpukan pakaian dan barang-barang lainnya. Berikut ini ada beberapa tips untuk bagaimana solusi tempat penyimpanan di ruang tidur, bahkan di ruang tidur yang kecil sekalipun :
1. Manfaatkan kolong tempat tidur
2. Maksimalkan penggunaan lemari
3. Kid-friendly
4. Berpikir Vertikal
5. Ciptakan akses

Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Manfaatkan kolong tempat tidur
Ukuran dari Tempat tidur King-size mengambil lahan 3.6m2, juga menyediakan 3,6m2 ruang di bawahnya. solusinya menyediakan laci geser yang cocok untuk di bawah tempat tidur, cocok untuk menyimpan barang-barang yang tidak terlalu sering dipakai, seperti sprei, atau koper dan ransel. Selain laci geser, bisa juga membuat tempat penyimpanan yang bulit-in di bawah tempat tidur, lengkapi dengan lampu untuk memudahkan mencari barang.

2. Maksimalkan penggunaan lemari
Untuk jelasnya sebaiknya kenali dulu kebutuhan dan barang-barang Anda sebelum membeli atau merancang lemari pakaian. Ambalan dan laci mudah ditambahkan, tapi gantungan lebih sulit diubah. Untuk gaun-gaun panjang, Anda membutuhkan gantungan yang tinggi (170cm) , namun kemeja dan celana tidak membutuhkan gantungan yang tinggi, Anda bisa meletakkan gantungan secara bertingkat (90cm dan 170cm), sehingga dapat memuat lebih banyak pakaian.

Juga pisahkan dan atur barang-barang yang sering digunakan dan yang tidak. Sepatu sehari-hari diletakkan di depan, dan sepatu yang jarang dipakai diletakkan di bagian atas/belakang. Sepatu sebaiknya disimpan menggunakan kotaknya, agar tidak mudah bercampur dan bertukar.

Mungkin Sebagian dari Anda mungkin lebih menyukai ambalan terbuka dari pada laci, karena lebih mudah untuk mencari pakaian di antara tumpukannya. Laci paling baik untuk menyimpan pakaian yang tidak terlipat dengan baik, seperti kaus kaki dan pakaian dalam. Empat laci untuk satu orang sudah cukup banyak.

Jika ada ruang tersisa di belakang pintu Anda, dapat digunakan untuk rak sepatu, pintunya sendiri bisa dipasang cermin seukuran badan. Bila ada sedikit ruang yang tersisa di dalam lemari Anda, dapat dimanfaatkan untuk gantungan dasi dan ikat pinggang, lebih baik lagi bila gantungannya model yang bisa ditarik keluar, bahkan sudut ruang di belakang besi gantungan baju dapat dibuat rak untuk sepatu.

3. Kid-friendly
Jenis Tempat tidur yang dapat diangkat atau dilipat adalah ide baik untuk ruang yang sangat terbatas. Ketika diangkat, anak punya ruang bermain yang lebih luas, dan ketika diturunkan bisa menyembunyikan mainan-mainannya.
Peti dapat digunakan sebagai tempat duduk sekaligus kotak mainan. Anak-anak lebih mudah menggunakan rak dan keranjang daripada gantungan. Melatih anak untuk mengelompokkan barang-barangnya dalam keranjang-keranjang tertentu dapat meningkatkan keahlian mengatur.

4. Berpikir Vertikal
Jiika kondisi langit-langit Anda cukup tinggi, banyak tempat dapat diciptakan dengan lemari gantung di atas kepala. Lemari seperti ini cocok untuk meletakkan barang-barang yang jarang dipakai. Bila mungkin, masukkan lemari dan rak ke dalam dinding, sehingga ruang dalam tetap terasa lega.
Pilihlah lemari-lemari yang tinggi dan langsing. Bila Anda menaruh TV dan audio set di kamar, pilihlah yang ringkas dan kompak. CD dan DVD dapat disusun vertikal dengan rak pada dinding.

5. Ciptakan akses
Coba untuk memperhatikan ruang lain yang berbatasan langsung dengan ruang tidur anda. Bila ada loteng di atas ruang tidur Anda, buat pintu gantung pada langit-langit, sehingga loteng mudah di akses. Bila ruang tidur Anda berbatasan langsung dengan ruang cuci, buatlah lubang pada dinding yang memungkinkan Anda mengeluarkan cucian langsung dari kamar ke ruang cuci.

Sumber :http://www.renovasi-rumah.com/hasil.php?module=detailberita&id=89
Link Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar

Tips praktis desain interior rumah

Tips praktis desain interior rumah

Pertama: Jangan memenuhi rumah dengan banyak dekorasi. ”Asesories” paling penting di rumah adalah Anda, Keluarga Anda dan teman-teman. Pilihlah furniture berkuaitas yang mendukung rasa nyaman, fungsional, keindahan dan aspek emosional yang hendak dibangun. Gambar di bawah adalah contoh desain interior modern.

Kedua: Ciptakan ruang yang mendukung Anda sebagai mahluk emosional sekaligus produktif. Tentukan aktivitas dalam ruang dan pilihlah detail-detail yang mendukung. Misalnya, warna abu-abu yang lembut untuk ruang kerja/belajar akan mendukung proses kreatif dalam menulis.

Ketiga Berikan rasa hormat pada keluarga besar Anda. Berikan sebuah sudut rumah dengan detail desain yang menunjukkan ikatan Anda pada tradisi.

Keempat, Bawalah ”alam” ke dalam rumah. Orang pada umumnya mempunyai naluri berhubungan dengan alam. Tanaman segar, yang dapat dinikmati di/dari dalam rumah akan menciptakan kesegaran.

Kelima, Tambahkankan sentuhan personal dan kreativitas Anda. Foto hasil jepretan Anda. Hasil lukisan Anda. Pokoknya apa saja hasil kreativitas desain Anda.

Sumber: http://annahape.com/2008/05/09/tip-48-interior-desain-rumah-5-tips-praktis-rahasia-desain-interior

Link Yang Berkaitan:adamadhava.mpdconsultant.com

Category: 0 komentar

DELAPAN LANGKAH MEMBELI PROPERTI

DELAPAN LANGKAH MEMBELI PROPERTI
Orang waras menerima dunia apa adanya.
Orang gila ngotot ingin mengubah dunia sesuai keinginannya sendiri.
karena itu, semua kemajuan tergantung pada orang gila.

Berinvestasi di real estat pasti menular. Anda entah menyukainya atau tidak. Jika Anda tidak menyukainya, Anda tidak bisa berpura-pura, dan jika Anda menyukainya, Anda tidak bisa menyembunyikannya.
Kaidah ini mungkin bukan segala-galanya tentang properti. Ada banyak hal lain yang harus dipertimbangkan ketika berinvestasi di properti, bila kedelapan kaidah ini diikuti, kesuksesan sudah dekat.

1. Anda menghasilkcm uang ketika anda membeli.

Walaupun kami mengatakan bahwa properti sangat pemaaf terhadap kesalahan, Anda akan memperoleh keuntungan besar dengan membeli secara benar sejak awal. Bila Anda membeli properti senilai $240,000 dengan harga hanya $165,000, dari sudut pandang mana pun Anda baru saja menghasilkan $75,000 yang bebas pajak. Memang tidak dalam bentuk uang tunai, tetapi bagaimanapun juga $75,000 itu dapat Anda tambahkan pada kekayaan bersih Anda. Mungkin dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh $75,000 dari sebuah pekerjaan, atau bahkan sebagai penghasilan lebih setelah dikurangi pengeluaran dari sebuah properti. Tetaplah mencari dan Anda akan selalu menemukan penawaran bagus.

2. Belilah selalu dari penjual yang berniat menjual.

Jika Anda bertanya kepada seseorang apakah dia ingin menjual propertinya, dan dia menjawab, "Tidak, saya senang dengan properti ini dan tidak akan pernah pindah, tetapi kalau Anda bersedia membayar cukup tinggi, tentu saja saya akan mempertimbangkannya," kecil kemungkinan untuk membeli properti itu dengan harga murah. Semakin penjual berniat (baca: kalap!) menjual, akan semakin bagus harganya bagi Anda. Dan jangan merasa bersalah karena Anda membelinya dengan harga yang sangat murah: Anda masih membayarnya lebih tinggi dibandingkan penawar berikutnya, bukan?

3. Jatuh cintalah dengan transaksmya, bukan propertinya.

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan para investor adalah mereka membeli properti investasi tidak berdasarkan laba, tetapi karena mereka "sangat mengagumi properti kecil yang cantik itu". Tidak ada salahnya mengagumi sebuah properti. Bahkan bila ingin memilih sebuah rumah untuk ditinggali, semakin Anda menyukai properti itu, kemungkinan Anda akan semakin bahagia. Namun, bila menyangkut properti investasi, tanggalkanlah perasaan Anda. Anda sedang membangun penghasilan pasif dengan berinvestasi. Berpeganglah teguh pada faktor-faktor investasi: Apakah angka-angkanya bagus? Bagaimana prospek pertumbuhannya? Sebuah permainan angka. Tidak ada yang dapat dikagumi dari sebuah rumah duka.

4. Jangan pernah menyebutkan angkanya lebih clahulu—orang seperti itu selalu kalah.

Dalam semua kasus, pasangan-pasangan pembeli-penjual menegosiasikan properti yang sama, dengan nilai yang sama-sama diketahui. Para pembeli tidak pernah membayar lebih tinggi dari angka maksimum yang ditentukan, dan para penjual tidak pernah menjual dengan harga lebih rendah dari angka minimum yang ditentukan. Namun, properti tertentu mungkin ditransaksikan dengan harga, katakanlah, dari $380,000 sampai $690,000. tetapi kenyataan yang paling mencolok adalah bahwa orang pertama yang menyebutkan sebuah angka hampir selalu kalah. Bahkan para perunding yang mengira bahwa mereka telah mendapat harga yang bagus sering merasa malu ketika mendengar harga yang disepakati oleh pembeli (atau penjual) lain.

5. Jangan ikut-ikutan.

Diperlukan daya tahan yang tinggi untuk melawan keinginan seseorang. Namun, untuk berhasil di properti, Anda harus mengembangkan stamina untuk melakukan hal semacam itu: membeli ketika orang lain menjual, dan menunggu kesempatan baik ketika orang lain membeli.
Contoh :
Pada awal 1980-an di Selandia Baru, kondisi moneter yang ketat mengakibatkan suku bunga kredit naik tinggi sekali: Lebih dari 20 persen per tahun. Banyak orang berkata bahwa Mr.Smith gila karena berusaha di properti. Bahkan ketika Mr.Smith berusaha mendapatkan pembiayaan untuk sebuah vila kayu (yang dibagi menjadi dua apartemen) dengan dua unit sewaan yang lebih baru di belakang properti itu, bank-bank bertanya kepada Mr.Smith apakah yakin ingin melanjutkan, mengingat suku bunga yang begitu tinggi: Akhirnya, hanya ada satu bank yang bersedia meminjami uang, sebuah bank bernama Broadbank, dan suku bunganya tinggi sekali, 24 persen per tahun. Mengapa Mr.Smith tetap melanjutkan? Pertama, imbal hasil Mr.Smith 27 persen sehingga dapat menutup suku bunga Mr.Smith, tetapi yang lebih penting, Mr.Smith tahu bahwa ketika suku bunga turun (cepat atau lambat akan terjadi), harga properti akan naik dengan cepat, karena harga properti mengikuti kemampuan masyarakat. Dan tepat itulah yang terjadi: Dalam waktu setahun, suku bunga kembali ke belasan, dan harga properti melonjak. (Sekadar untuk diketahui, Broadbank sudah tidak ada lagi tetapi vila dengan dua unit itu masih ada.)
Demikian pula halnya, ketika harga properti meningkat pesat dan orang ramai-ramai terjun ke properti karena mengira kenaikan harga itu tidak akan berakhir, itulah saatnya menunggu kesempatan baik. Sebaliknya, ketika orang lain berusaha sekuat tenaga untuk keluar, itulah saatnya Anda harus mempunyai keberanian untuk masuk dan membeli sebanyak mungkin. Memori manusia sangatlah singkat. Untuk sementara waktu setelah kejatuhan bursa saham 1987, orang-orang bersumpah tidak akan pernah menanggung risiko di bursa saham lagi. Namun, hanya sepuluh tahun kemudian, jumlah dan bagian kekayaan bersih orang Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya diinvestasikan di bursa. Kadang-kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah bursa sedang berada di puncaknya atau hanya naik, atau apakah sedang berada di dasar atau masih akan turun lagi. Oleh karena itu, kadang-kadang Anda perlu mengambil keputusan berdasarkan perasaan. Akan tetapi, dengan properti biasanya Anda dapat mengatakan kapan harga pasar sedang rendah. Iklan-iklan cenderung menyatakan sesuatu seperti: "Tawaran berapa pun dipertimbangkan," "Tersedia pembiayaan dari penjual," "Datanglah dan tawarlah," "Jangka waktu pelunasan sesuai kemampuan pembeli." Properti sudah berada di pasar dalam waktu lama. Sebagai pembeli, Anda disambut dengan tangan terbuka baik oleh agen real estat maupun pemilik properti yang sedang Anda tinjau. Bagi Anda, masa seperti ini bagus sekali.

6. Berusahalah selalu membeli tanpa atau dengan sedikit uang muka.

Bertahun-tahun kita diberi tahu oleh orangtua kita untuk "melunasi utangmu". Ada suatu perasaan takut ketika kita memiliki kredit besar. Kita mempunyai kecenderungan alamiah untuk menghindarinya. Akibatnya, pada saat akan membeli properti, kita biasanya ingin menyerahkan uang tunai sebanyak mungkin.
Salah satu keuntungan terbesar berinvestasi di real estat adalah Anda tidak perlu menyediakan sendiri seluruh uang yang diperlukan? Semakin sedikit uang yang Anda sediakan, semakin besar keuntungannya bagi Anda. Pertama. laba Anda akan lebih tinggi (bukan imbal hasilnya, tetapi yang pasti laba tunai atas tunai dan laba internalnya). Kedua, Anda akan bisa membeli lebih banyak properti. Daripada menghabiskan uang tunai $100,000 untuk membeli satu properti seharga $100,000, mengapa tidak membayar uang muka masing-masing $25,000 untuk membeli empat properti seharga $100,000, atau bahkan uang muka masing-masing $10,000 untuk membeli sepu-luh properti seharga $100,000?

7. Jarang-jaranglah menjual.

"Jangan Pernah Menjual." Umumnya, orang yang menjual properti mereka (untuk memper-oleh uang tunai dari keuntungan) tidak akan seberhasil orang yang tetap mempertahankan properti mereka. Bila Anda berbicara dengan orang yang pernah memiliki properti di masa lalu, mereka akan tampak tersipu-sipu ketika Anda menanyakan berapa harga properti mereka saat ini. Saya tidak ingat lagi betapa seringnya saya mendengar para pensiunan berkata kepada saya bahwa rumah yang mereka beli pada 1962 dulu seharga, katakanlah, $4,200 sekarang bernilai $365,000, dan seandainya saja mereka membeli dua buah. Bayangkan jika mereka membeli sepuluh! Saya sadar bahwa kadang-kadang keadaan memaksa Anda untuk menjual, atau mengharuskan Anda mengambil kebijaksanaan untuk menjual. Kadang-kadang, menjual adalah keputusan yang bijaksana. Sekali-sekali Anda mungkin harus menghentikan kerugian Anda, atau keluar dari properti yang menguras sumber daya Anda lebih besar daripada jumlah yang normal (keuangan, staf, atau kekuatan mental). Namun, orang-orang yang tidak menjual properti mereka selama beberapa dasawarsa biasanya berterima kasih pada bintang keberuntungan mereka karena mereka telah berhasil mempertahankannya, dan orang-orang yang menjual, selain harus memikirkan pajak seperti pajak capital gain dan pajak pengembalian depresiasi, suatu hari akan melihat properti mereka dengan harga pasar yang baru dan berlaku saat itu, serta terpaksa berpikir: "Wow, seandainya saya masih memiliki properti itu, saya akan menghasilkan satu atau dua juta dolar lagi tanpa kerja tambahan."

8. Transaksi Terbaik Sepanjang Dasawarsa terjadi seminggu sekali.

Jika Anda percaya bahwa transaksi-transaksi yang luar biasa sebenarnya tidak ada, Anda tidak akan menjumpainya meskipun Anda tersandung karenanya, atau meskipun seseorang memberikannya kepada Anda di atas piring perak. Tentu saja, semakin banyak transaksi bagus yang Anda lihat, semakin Anda percaya bahwa transaksi-transaksi itu ada. Jika Anda baru mulai dan belum percaya, satu-satunya jalan keluar dari kebuntuan ini adalah mulai mencari, dan terus mencari. Anda akan terkejut dengan apa yang Anda temukan.
Contoh :
Bertahun-tahun lalu, ketika seorang anak perempuan berulang tahun, sang ayah memberitahunya bahwa ayahnya telah menyembunyikan sebuah hadiah untuknya di dalam rumah. Dia menjadi sangat bersemangat dan mulai mencarinya. Tentu saja akhirnya dia menemukannya, dan sangat berterima kasih kepada ayahnya. Setelah makan pagi, sang ayah berkata kepadanya bahwa tidak hanya menyembunyikan satu hadiah di rumah itu, tetapi tiga. Sekali lagi, dia menjadi sangat bersemangat dan mulai mencari lagi sampai dia menemukan ketiganya. Sekali lagi, dia sangat berterima kasih kepada ayahnya. Setelah makan siang, sang ayah berkata kepadanya bahwa untuk melengkapi ceritanya, sebenarnya ada sepuluh hadiah yang disembunyikan di rumah itu. Sekali lagi, dia menjadi sangat bersemangat dan melanjutkan pencariannya. Namun, karena setiap hadiah menjadi semakin sulit ditemukan dia memerlukan waktu yang semakin lama. Namun, karena mengetahui bahwa hadiah-hadiah itu ada, dia terus mencari, sampai dia menemukan kesepuluh-sepuluhnya. Tentu saja, dia sekali lagi sangat berterima kasih kepada ayahnya.

Anda lihat sendiri, dia baru mulai mencari hadiah pertama setelah ayahnya memberitahunya bahwa telah menyembunyikan sebuah hadiah. Dia berhenti mencari setelah menemukannya, karena dia tidak mempunyai alasan untuk memercayai bahwa ada hadiah-hadiah lain. Baru setelah saya memberitahunyi bahwa ada tiga hadiah, dia melanjutkan pencariannya. Demikian pula, setelah dia menemukan tiga hadiah pertama, dia berhenti mencari lagi, karena tidak menyangka bahwa ada hadiah-hadiah lain. Bahkan setelah dia menemukan kesepuluh hadiah itu, dia berhenti mencari, sekalipun mungkin dia merasa yakin (yang ternyata salah) bahwa ayahnya masih menyembunyikan lebih banyak lagi hadiah.
Bila menyangkut real estat, persoalannya adalah tidak ada orang yang memberi tahu kita berapa banyak transaksi bagus di luar sana yang harus kita cari. Dan sama seperti anak perempuan tadi, kita cenderung tidak mencari kecuali kita tahu pasti bahwa ada transaksi bagus.
Diperlukan keberanian tertentu untuk mencari sesuatu, dengan risiko bahwa Anda mungkin tidak akan menemukannya. Jika Anda menolak ajakan seorang teman untuk pergi berlayar karena, katakanlah, Anda "sedang mencari rumah kecil seharga $22,500 yang nilainya jauh di atas harganya, atau properti komersial seharga $59,000 yang nilainya $100,000, atau menara perkantoran bernilai $400,000,000 seharga hanya $15,000,000," mereka mungkin mengira Anda sedikit gila. Namun, bila Anda menemukannya, Anda bukan saja dapat pergi berlayar, tetapi Anda akan pergi dan membeli satu atau dua kapal.
Jika Anda sungguh-sungguh percaya bahwa Transaksi Terbaik Sepanjangan Dasawarsa terjadi seminggu sekali, sepasti anak perempuan menemukan hadiah-hadiahnya, Anda akan menemukan transaksi-transaksi Anda.

Link Yang Berkaitan :Adamadhava.mpdconsultant.com
Category: 0 komentar